SAHABAT HANYA JADI SAHABAT
oleh
SUPARTI
Entah apa yang terjadi pagi ini,
udara yang biasanya tak sedingin pagi ini kini berubah menjadi dingin sekali.
Mata yang terpejam kini mulai terbuka
dan melihat di sekilingnya seperti sama pada sebelumnya. Arty beranjak
pergi meninggalkan kamar kecilnya itu lalu pergi ke kamar mandi untuk
membersihkan diri. Seperti biasanya setelah mandi, Arty lalu bersiap-siap berganti
pakaian.
Terdengar suara ibu dari bawah yang
memanggil-manggil anaknya untuk sarapan.
Seketika itu Arty langsung meluncur ke bawah dan duduk dengan manis
bersama adik kecilnya. Tak banyak kata yang diucapkan dalam tempat makan itu.
Jam telah menujukkan 06.30, saatnya
Arty mengantar adiknya berangkat sekolah. Setelah itu, Arty bergagas pergi ke
kampus karena pada saat itu ada ulangan. Mungkin karena kepagian, kampus masih
sepi dan hanya beberapa orang yang yang baru datang.
Dia menyusuri ruang demi ruang dan
tiba tiba kakinya terhenti seketika persis di tengah pintu terakhir. Terlihat
dua sosok laki dan perempuan yang lagi mengobrol di pojok pintu itu. Ternyata
Agan sama Melli. Tiba-tiba Melli itu keluar dari kelas, langsung memegang
tangan Arty dan menyuruh untuk masuk ke kelas itu.
“Gan, kenalin nih temenku Arty. Dia
satu kelas sama aku lho, cantik bukan. Dia baru semester satu”. Melli
memperkenalkan dan sambil menjalurkan tangannya Arty ke arah Agan.
“iya, kenalin aku Agan. Aku anak
semester tiga.senang berkenalan”. Menyambut itu dengan senyuman.
Perkenalan itu hanyalah terjadi
beberapa menit karena waktu pelajaranpun akan segera di mulai. Arty dan Melli
meninggalkan ruangan Agan. Sela-sela perjalanan menuju kelas,Melli memberi
sinyal untuk mendekatkan Arty dengan Agan. Melli terus terusan memberi
penilaian sosok Agan kepada Arty. Saat itu Arty tak menghiraukan perkataan
Melli yang bilang bahwa Agan itu pinter, mandiri, dan semua yang baik-baik
tentang diri Agan.
Malam harinya, saat Arty baru
membuka buku dan menulis jawaban soal yang di beri pak Memet, tiba-tiba pensil itu terhenti seolah olah tak ingin menulis lagi.
Ternyata Arty sedang memikirkan perkataan Melli pagi tadi. Ponsel yang ada di samping tangannya lalu menelfon Melli dan
mminta nomer telfon Agan.
Tapa berpikir panjang lebar, Arty
menghubungi Agan tapi tiba-tiba di matikan
seketika. Arty merasa tidak percaya diri dan merasa tidak baik memulai
duluan. Setelah berfikir lagi, akhirnya Arty hanya berani menulis “ malam kak,
lagi ngapain?” lewat SMS dan berharap cepat di balas oleh Agan.
Tunggu dan di tunggu, SMS tak
kunjung di balas. Saat muka sudah lemas melihat tak ada balasan dari dia, tiba
tiba hape berdering tanda ada kotak masuk yang minta makan!. eh maksudnya minta untuk di baca.
Sepujuk balasan hanya bertuliskan
“maaf,
siapa ya?. Kok manggil aku dengan sebutan kakak?. Aku saja baru lulus dari SMP
kok. Mungkin kamu adi kelasku ya?”.
Begitu kagetnya menerima balasan
yang tak terduga itu. Arty mulai menelusuri mengapa SMSnya bisa menyngkut ke
orang lain padahan nomernya udah bener
nomernya Agan. Tenyata Melli salah memberi nomer.
***
Sejak itu lah rasa suka mulai
tumbuh pada diri Arty.Rasa yang tak ingin jauh dari dia, rasa yang ingin
melihat dia dan rasa yang di rasakan orang yang lagi jatuh cinta. Hubungan yang
semakin dekat ini yang awalnya hanya hubungan sebagai adik kakak tapi berubah
menjadi rasa cinta. Entah aku tak tahu apakah Agan juga mempunyai rasa seperti
yang aku rasakan. Hanyalah waktu yang bisa menjawabnya.
Setiap tahun, kampus selalu
mengadakan pagelaran. Saat ini kampus mengadakan pagelaran dengan tema “bahasa
jawa”,karena ingin menperkenalkan kebudayaan jawa. Aganpun menjadi salah satu
panitia dalam pagelaran tersebut.
Sebenarnya Arty ingin menjadi
panitia kegiatan tersebut tetepi karena sudah kontrak yang harus di jalankan
pada waktu yang sama dengan pagelaran itu. Ya sudah.. hanya bisa mengamati dari
jauh.
tak seperti biasanya, sudah
beberapa hari Agan tak menghubungi Arty. Setiap bertemu, Agan selalu menghindar.
Arty merasa ada yang berbeda pada diri
Agan. melli yang biasanya terbuka soal Agan kinipun berubah, entah seperti ada
yang di sembunyikan soal Agan.
***
Tugas yang semakin menumpuk,
memaksa Arty harus bolak-balik ke perpustakaan untuk mencari buku untuk tugasnya itu. Suasana perpustakaan
yang selalu ramai, membuat Arty sedikit terganggu. Tempat yang paling asyik
kalau berada di perpustakaan ya pojokan. Tempat inilah yang menjadi tempat yang
paling faforit bagi mahasiswa. Tempat ini juga menjadi tempat faforit Arty dan
Agan.
Ternyata Aganpun lagi mencari buku juga. Tapi tidak
seperti biasanya, kini dia ditemani Desii (senior Agan dan Arty). Melihat itu,
pikiran Arty hanya mengarah pada satu pertanyaan “Apakah mereka JADIAN?”. Arty
mendekati mereka yang lagi bicara
berduaan. Tak ada kata yang terucap dari bibir Arty hanya diam berhadapan
dengan mereka.
Sambil menahan air mata, Arty
meninggalkan perpustakaan dan mereka berdua. Hingga akhirnya BOM yang ingin di keluarkan di matanya
meledak seketika. Berbulan-bulan Arty
hanya memendam perasaannya dan
kini ia sudah mendapat balasannya.
Gosip kalo Agan dan Desi jadianpun
beredar luas. Banyak yang gak percaya soal kabar itu. Tapi kenyataan berkata
lain bahwa mereka benar benar jadian. Mulai itulah Arty dan Agan tak saling
berkomunikasi. Arty sibuk dengan kegiatan kampus dan Aganpun sibuk dengan
pacarnya. Melli yang mendekatkan mereka berduapun tak bisa membantu. Kegalauan
Arty hanya bisa di pendam dalam hati.
***
Suatu ketika, Agan dan Arty
mendapat pekerjaan bareng untuk menyelesaikan proyek yang sangat di impikan
Arty. Awalnya Arty menerima proyek itu dengan senangnya tanpa ia belum ketahui
bahwa patner kerjanya adalah Agan.
Ketua mengajak semua berkumpul
untuk membahas proyek ini. Satu persatu
memesuki ruangan dan menempati tempat duduk.
Begitu kagetnya saat Arty berjabat tangan dengan Agan. ruangan itu
berubah menjadi sunyi, yang biasanya Arty yang biasanya mengeluarkan ide-ide
yang gemilang kini hanya terdiam.
Waktu menunjukan 14.30, rapat
selesai dan saling meninggalkan ruangan .tersisa di ruangan itu hanya Arty dan
Agan. Arty dengan bbir terdiam berusaha
merapikan berkas- berkas dan segera
meninggalkan ruangan itu. Tiba-tiba suara Agan terdengar memanggil
“Ti, boleh aku bicara sebentar?”.
Tanya Agan sambil memegang tangan Arty
Arty hanya menggelengkan kepala dan
berusaha melepaskan tangannya dari pegangan Agan.ia hanya duduk sejenek sambil
mendengarkan Agan berbicara.
“kamu kenapa?, sejak dari tadi kamu
hanya terdiam ?. kita sudah beberapa
lama tidak saling berbicara. Apakah kamu marah sama aku?”. Pertanyaan selalu
terlontar dari mulut Agan
Seperti sebelumnya Arty hanya
terdiam dan hanya berucap satu kata “TIDAK” lalu meninggalkan Agan di ruangan
tersebut.
Agan merasa heran dengan tingkah
laku Arty yang berubah tak seperti dulu lagi. Lalu Aganmenemui melli dan menceritakan apa yang terjadi pada
mereka.
“Gan,
sebenarnya aku tak ingin bicaraiin masalah ini karena ini masalah pribadi Arty.
Tapi Aku juga kasian sama kamu yang merasa di cuekin sama Arty selama ini Arty memendam
perasaan sama kamu. Dia cinta sama kamu.
Tapi setelah Arty tahu bahwa kamu jadian sama Desi, dia berusaha melupakan
kamu dan mengubur rasa cintanya
dalam-dalam”.
Setelah melli mengatakan semua itu,
Agan mulai berfikiran soal kado yang tergeletak di depan pintu waktu ulang tahunnya dan tak
sempat membukanya. Lalu agan pulang dan
mengambil kado yang disimpannya di almari bajunya. Kado yang berisi sebuah
jaket dengan inisial A2 ini terselib sebuah kertas yang yang brisikan
“
Agan, selamat ulang tahun.kado ini mungkin tak kau harapkan dariku tapi aku
berusaha untuk mendapatkannya dengan susah payah. Semoga kamu dapat menjaga
kado ini dan bisa menghangatkanmu di saat kamu kedinginan. Aku ingi kamu
memakainya besok saat berangkat kuliah ya?.” Salam yang kamu kenal.”
Agan merasa bersedih
karena tidak pa ke terhadap Arty yang selama ini mencintainya. Ini yang membuat
Arty marah dengan Agan. sahabat yang selama ini mengenalnya ternyata memendam
perasaan yang dalam padanya.
Keesokan paginya, Agan mencari Arty
dari lorong-lorong ruang kampus tapi tak ada sosok Arty disana. Hingga dia
menumuka Arty di pojok perpustakaan yang lagi sibuk mengerjakan tugas. Tak ingin menunggu lama, Agan lalu menemui
Arty dan mengajaknya berbicara.
“ Arty, ternyata kamu disini!.aku mencarimu
dari tadi?.boleh aku duduk?”. Memohon sambil meluruskan nafasnya.
“Silahkan kamu mau duduk dimana
saja? Ini bukan milikku?. Jawab Arty
sambil melenjutkan membaca bukunya.
“Aku tahu kamu marah sama aku?,
seharusnya aku menyadari semua itu. Aku
minta maaf?. Tak seharusnya kita saling diam kayak gini?. Ujur Agan.
Arty menutup buku yang dibacanya
tadi dan berfikir sejenak, lalu
“Gan, aku nggak marah sama kamu dan
aku tak ingin merusak hubunganmu sama Desi. Aku sadar kamu hanya mengganggapku
sebagai teman saja makanya aku berusaha mengunci rapat-rapat rasa cinta ini.
Dan setiap aku bertemu kamu, rasa cinta ini muncul secara tiba-tiba. Karena
inilah aku menghindari kamu. Aku butuh waktu untuk menghilangkan rasa cinta ini
dari hatiku.” Jawabnya sambil meneteskan air mata.
“Mengapa kamu tak jujur sama aku
seelum aku jadian sama desi?”. Tanya Agan.
“tak harus aku katakan seharusnya
kamu bisa menyadari dari perhatian yang ku beri.ya sudahlah semua sudah
terjadi. Selamat atas kamu sama Desi . aku ikut senang.”. jawab Arty lalu meninggalkan Agan sendiri.
Itu yang menjadi percakapan Arty
dan Agan terakhir. Sejak itu mereka tak
saling bertemu dan berkomunikasi. Cita-cita Arty untuk melajutkan
studinya di prancis benar-benar terwujud karena dia mendapatkan beasiswa. Arty
menempuh studinya dalam waktu 3,5 tahun. Arty lulus dan dinobatkan sebagai
mahasiswa comload di kampusnya. Agan setelah lulus tak melanjutkan kuliah lagi
dan kini dia bekerja di perusahaan swasta.
***
Dua tahu setelah kelululusan itu diadakan
Reuning kampus yang akan di hadiri semua
angkatan dan terutama angkatan Agan dan Arty. Mereka saling bersuka ria bertemu
dengan sahabt –sahabat yang sekian lama tak berjumpa. Mereka saling menyumbang lagu untuk
mempriyahkahkan acara itu. Tampak di
situ, teman teman Arty termasuk Melli.
Terlihat juga Agan bersama teman-temannya. Tapi dimanakAh Arty?
Tak lama, Arty datang dengan
dandanan yang mirip dengan Miis univers yang siapa saja melihatnya akan
terpesona.Arty menemui teman temannya yang sudah berada di tempat iu sejak
tadi. Seorang laki- laki menghampiri
Arty sambil membawa minuman di tangannya.
“hay, apa kabar kamu?, kamu memang
cantik dari dulu ti. Hehe.”. Agan merayu sambil tersenyum.
“Gombal kamu. Oh ya, gimana
hubunganmu sama Desi?. Tanya Arty ambil mengambil minum.
“ sejak kepergianmu keluar negeri,
aku dan Desi menutuskan untuk berpisah karena keegoisan Desi waktu itu.
Bagaimana dengan kau, sudah punya pacar?.” Jawab Agan dan sekaligus memberi
pertanyaan.
“AKU? Kamu mau tau aja atau mau tau
banget?. Balik bertanya sama Agan.
Tiba- tiba
seorang perempuan menemui Arty dan Agan.
“hay sayang ternyata kamu disini,
oh ya ini siapa?”. Tanya perempuan itu
“Oh ya kenalin ini Arty sahabatku
dan arty kenalin ini Mery pacar aku”. Agan memperkenalkan antar keduanya.
Arty SHOK untuk kedua kalinya, karena
cowok yang di cintainya sejak dulu ternyata sudah memiliki kekasih lagi. Padahal selama ini di menolak
cowok –cowok yang pernah mendekatinya hanya demi Agan dan berharap setelah dia
tahu perasaannya dari dulu tak mungkin
berubah. Tapi mau di kata apa lagi Arty berusaha bersikap dewasa dan menahan
air matanya biar tidak menetes. Lalu Arty memberi ucapan “ SELAMAT” untuk
mereka berdua.
Kini Arty sadar bahwa sahabat hanyalah akan menjadi sahabat dan tak bisa menjadi pacar. Arty harus bisa
melanjutkan hidup dan menunggu sosok
laki-laki yang pantas mendampingi Arty .
ENd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar