RECYCLING / PEREMAJAAN PUYUH
Peremajaan dilakukan untuk tujuan sebagai
meningkatkan kontinuitas dan efisien
produksi. Biasanya puyuh akan mencapai produksi umur 10 minggu. Sebagai contoh
jika memelihara ternak 2000 ekor dapat
dilakukan peremajaan disetiap 6-8 bulan
sekali. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan bibit. Cara untuk
melakukan peremajaan adalah :
36
hari - Afkir
|
Pengambilan
Telur
Pemberian
Antibiotik
|
Puyuh mulai bertelur pada umur 38-42 hari,
dan puncak produksi terjadi pada umur 3-5 bulan
Pengambilan telur dilakukan setiap hari,
waktu pengambilan yang yang paling baik adalah pada jam 21.00-22.00WIB malam,
karena puyuh berproduksi dimulai jam 15.00-21.00WIB
Antibiotik diberikan mulai umur 60 hari dan
diulang setiap 3 bulan sekali untuk menjamin kesehatan puyuh dari penyakit.
|
Perlakuan
peremajaan
8
bulan sekali
|
Pembelian
bibit baru
|
Setelah menjelang afkir, selama 4-7 hari
telur yang dihasilkan umumnya sudah fertile dan dipanen selama 6 bulan.
Karena setelah 6 bulan akan menurun tingkat fertilitas.
Jadi peremajaan dilakukan setiap 6 bulan
sekali, karena pada bulan tersebut dibutuhkan puyuh baru untuk mendapatkan
efisiensi dan kontinuitas produksi. Jika puyuh afkir diberi pakan akan
menurunkan produksivitasnya dan akan menambah biaya.
|
Cara
melakukan peremajaan
|
Antara
pejantan dan betina
|
Peremajaan dilakukan dengan mengganti induk
betina dan jantan puyuh yang memiliki tingkat fertilitas rendah saat
menjelang afkir, hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan bibit.
|
Peremajaan
puyuh
|
DOQ
dan induk
|
Induk betina terlebih dahulu disiapkan untuk
mengantikan puyuh yang sedah dipelihara, setelah betelur kemudian ditetaskan
den DOQ siap untuk mengganti puyuh betina yang sudah afkir , untuk DOQ jantan
dijadikan puyuh pedaging atau untuk pakan ikan karena jika dipelihara akan
menambah biaya.
|
Peremajaan
dilakukan selain bibit adalah tempat yang akan digunakan kembali
|
Peralatan
untuk DOQ baru dan pemberian vaksin
|
Setelah dilakukan peremajaan terhadap puyuh
afkir, kemudian disiapkan tempat untuk tempat puyuh baru yang memiliki
standar kebersihan yang sesuai. Bahkan diperlukan penangan untuk peralatan
yangakan digunakan agar tidak perpengaruh terhadap DOQ dan mortalitasnya
dapat di tekan.
DOQ dipelihara sampai produksinya hingga
afkir dan siap untuk di ganti dengan
bibit baru lagi atau peremajaan lagi.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar